Poin-poin Penting Dalam KEM-PPKF 2025

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2025 di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal pekan ini. KEM-PPKF tahun 2025 ini akan menjadi dasar kebijakan ekonomi pemerintahan presiden dan wakil presiden teprilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sri Mulyani menyatakan, pembentukan KEM-PPKF ini telah dikoordinasikan dengan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran. Hal ini bertujuan agar sedapat mungkiin bisa memasukkan semua aspirasi dari tim yang ditunjuk oleh Prabowo-Gibran agar program dan prioritas pembangunan pemerintahan baru dapat tetap bisa berjalan tanpa harus menunggu waktu.

Dokumen KEM-PPKF juga akan menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2025.

Poin Penting Dalam KEM-PPKF 2025

Ada beberapa poin penting yang tertuang dan sedang dalam proses pembahasan di parlemen, di antaranya:

  • Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Dalam KEM-PPKF, defisit APBN untuk tahun anggaran 2025 ditargetkan berada pada rentang 2,45%-2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

  • Pendapatan Negara

Pendapatan negara dalam KEM-PPKF ditarget pada rentang 12,14%-12,36% dari PDB. Sementara belanja negara dipatok pada rentang 14,59%-15,18% dari PDB.

  • Rasio Utang
  • Rasio utang dalam KEM-PPKF diproyeksikan akan terkendali dalam batas terkelola pada kisaran 37,98%-38,71% dari PDB

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025

  • Pertumbuhan Ekonomi

Untuk pertumbuhan ekonomi, pemerintah dalam KEM-PPKF menargetkan berada pada kisaran 5,1%-5,5% di tahun 2025. Angka tersebut akan ditopang oleh pengendalian inflasi, kelanjutan dan perluasan hilirisasi sumber daya alam, pengembangan kendaraan listrik, dan perbaikan iklim investasi serta kualitas sumber daya manusia (SDM)

  • Imbal Hasil (Yield) SBN

Yield Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun diperkirakan akan berada pada kisaran 6,9%-7,3%

  • Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan akan berada pada kisaran Rp15.300-Rp16.000 per dolar AS

  • Inflasi

Nilai inflasi pada 2025 diperkirakan akan dapat dikendalikan di kisaran 1,5%-3,5%

  • Harga Minyak Mentah Indonesia

Untuk harga minyak mentah Indonesia, pemerintah memproyeksikan berada pada USD75-85 per barel

  • Lifting Migas

Untuk lifting minyak bumi, pemerintah menargetkan berada pada 580.000-601.000 barel per hari. Sementara untuk lifting gas berada pada 1.004.000-1.047.000 barel setara minyak per hari

  • Anggaran Pendidikan

Anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah adalah sebesar Rp708,2-Rp741,7 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk peninkatan kualitas sumbser daya manusia mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga jenjang pendidikan tinggi termasuk penguatan pendidikan vokasi

  • Anggaran Kesehatan

Anggaran kesehatan yang dialokasikan pemerintah adalah sebesar Rp191,5-Rp217,8 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mewujudkan kesehatan yang berkualitas dan mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Penurunan angka stunting, penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, dan bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil juga merupakan sasaran pemerintah dalam penggunaan anggaran

Target angka yang tertuang dalam KEM-PPKF tersebut belum menjadi angka final. Hal ini disebabkan karena KEM-PKKF masih dalam proses pembahasan di parlemen bersama dengan Badan Anggaran DPR yang juga melibatkan Bappenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Penyusunan KEM-PPKF ini juga ikut mempertimbangkan berbagai dinamika yang terjadi saat ini, seperti risiko ketidakpastian, serta potensi pemulihan ekonomi global dan nasional tahun 2025.

Baca juga Berita dan Artikel Pajakku lainnya di Google News