Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menargetkan pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia mencapai 5,6% hingga 6,1% pada 2025-2029. Pencanangan target tersebut akan dituangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Menurut Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas, Eka Chandra Buana, target pertumbuhan tersebut telah memperhitungkan tingkat produktivitas Indonesia sebesat 50% dalam 5 tahun mendatang. Chandra menambahkan, kunci untuk mencapai target tersebut adalah Foreign Direct Investment yang berorientasi ekspor dan penerapan insentif yang tepat. Selain itu, dibutuhkan juga penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, dan iklim usaha yang positif.
Kinerja ekonomi jangka menengah masih akan dibayangi berbagai risiko global, seperti perubahan iklim, krisis utang, dan konfrontasi geoekonomi. Chandra menyatakan ekonomi Indonesia dari sisi produksi masih akan ditopang oleh industri manufaktur dalam 5 tahun ke depan. Pertumbuhan industri manufaktur diperkirakan mencapai 5,8% hingga 7%.
Baca juga: Peredaran Uang di Akhir 2023 Tumbuh Positif
Hilirisasi industri manufaktur akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah. Industri manufktur juga memberikan dampak positif sebesar 21,9% terhadap PDB. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga diprediksi masih akan dominan dengan pertumbuhan 5,4% hingga 5,6%.
Sisi investasi juga diharapkan dapat tumbuh sebesar 7,2% hingga 7,9%. Untuk tax ratio, Chandra menargetkan mencapai 14% pada tahun 2029. Selain itu, nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) turun menjadi 5%.
Selain target pertumbuhan ekonomi, RPJMN 2025-2029 juga diproyeksikan untuk penuangan visi-misi dan program presiden terpilih pada tahun 2024. Penyesuaian ini akan dilakukan tergantung kapan presiden terpilih telah diketahui apakah hanya satu putaran atau dua putaran.
Penyusunan RPJMN 2025-2029 dimulai dengan tahapan rancangan teknokratik yaitu penjaringan aspirasi masyarakat sepanjang Juni 2023 hingga Januari 2024. Proses kedua adalah tahap rancangan RPJMN 2025-2029 selama Maret hingga Desember 2024 yang akan melakukan integrasi dengan visi, misi, dan program presiden terpilih dengan penajaman.
Selain itu, koordinasi dengan kementerian/lembaga, BUMN, daerah serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN. Tahap terakhir yaitu penetapan RPJMN 2025-2029 melalui Peraturan Presiden pada Januari tahun 2025. Selain RPJMN 2025-2029, Bappenas juga Tengah mempersiakan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Baca juga: Siap Hingga 2045, Pemerintah Rancang 3 Fase Transformasi Digital Nasional
Tahapan penyusunan RKP 2025 dimulai dengan rancangan awal RKP dengan melakukan Forum Konsultasi Publik (FKP) selama November 2023 hingga April 2024. Setelah itu, masuk tahapan perancangan yauti pada April hingga Mei 2024 untuk penyesuaian RKP berdasarkan pagu indikatif serta Musrenbangnas. Tahap selanjutnya yaitu penyesuaian RKP melalui Peraturan Presiden berdasarkan pembicaraan pendahuluan DPR dan RAPBN selama Mei sampai Juli 2024.
Tahap terakhir yaitu pemutakhiran RKP dengan Perpres melalui penyesuaian RKP berdasarkan Undang-Undang APBN pada Oktober hingga Desember 2024. Semua indikator baik dalam RPJMN 2025-2029 dan RKP 2025 akan menjadi bagian dari rencana strategis dan target yang harus dicapai di setiap provinsi dengan tidak menghilangkan otonomi daerah.
Oleh karena itu, forum terbuka seperti FKP sangat bermanfaat untuk menampung semua ide, gagasan, dan kritik yang membangun agar dapat diakomodasi dalam drafr RPJMN. RPJMN 2025-2029 dan RKP 2025 disusun dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS) untuk mengoptimalkan peran non state actors dalam pelaksanaan pembangunan melalui peningkatan investasi swasta, merangkul dan memberdayakan masyarakat, serta mendorong inovasi dan Solusi baru untuk percepatan pembangunan.









