Resmi Disahkan, Ini Fokus dan Target APBN 2025

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 resmi disahkan melalui Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024. APBN ini menjadi pijakan utama bagi pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam melanjutkan program pembangunan dengan fokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Menyongsong tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, APBN 2025 dirancang untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, serta mendukung transisi pemerintahan yang akan datang. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung, APBN ini menjadi instrumen penting bagi pemerintah untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

 

 

Alokasi Anggaran yang Strategis

 

Dalam APBN 2025, pemerintah merencanakan total pendapatan negara sebesar Rp3.005 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hibah. Dari sisi belanja, anggaran negara ditetapkan sebesar Rp3.621 triliun, yang akan digunakan untuk membiayai belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.

 

Baca juga: APBN 2025 Bakal Siapkan Dana Kementerian Baru

 

Belanja negara direncanakan untuk mendukung berbagai sektor penting, seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Pemerintah juga mengalokasikan dana khusus untuk berbagai program strategis, termasuk program hilirisasi industri, transformasi ekonomi hijau, dan peningkatan daya saing produk ekspor.

 

 

Fokus pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan

 

APBN 2025 memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pemerintah mengalokasikan Rp724 triliun untuk anggaran pendidikan, yang setara dengan 20% dari total belanja negara. Anggaran ini mencakup dana operasional sekolah, penguatan infrastruktur pendidikan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

 

Di sektor kesehatan, anggaran dialokasikan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk program penurunan angka stunting dan pengendalian penyakit menular. Pemerintah juga mengutamakan penyaluran bantuan sosial yang lebih tepat sasaran, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah.

 

Baca juga: Pemerintah Kurangi Alokasi Subsidi Pajak dalam RAPBN 2025

 

 

Penguatan Fiskal dan Inovasi Pembiayaan

 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa APBN 2025 disusun dengan prinsip Collecting More, Spending Better. Pendapatan negara dioptimalkan melalui perluasan basis perpajakan dan peningkatan kepatuhan wajib pajak, sementara belanja negara diarahkan untuk program-program prioritas yang memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.

 

Selain itu, pemerintah juga mendorong inovasi pembiayaan dengan melibatkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pemerintah juga akan meningkatkan pengelolaan utang secara hati-hati, dengan fokus pada pembiayaan yang efisien dan terukur.

 

 

Prospek Ekonomi 2025

 

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025, dengan inflasi yang terjaga di level 2,5%. Anggaran ini juga diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem hingga nol persen dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,5 – 5,0%.

 

Dengan APBN 2025, pemerintah optimis dapat memperkuat fondasi ekonomi nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045, menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

 

Baca juga Berita dan Artikel Pajakku lainnya di Google News