Penerimaan Pajak Sektor Tambang Alami Kenaikan, Batu Bara Cs Sentuh 286%

Penerimaan pajak dari berbagai sektor ekonomi tumbuh tinggi. Penerimaan pajak paling tinggi dialami oleh sektor pertambangan, hal ini dikarenakan faktor kenaikan harga komoditas.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan telah melaporkan realisasi penerimaan pajak per akhir Juni 2022 ialah Rp 868,3 triliun. Angka ini meningkat hingga 55,7% dibandingkan Semester I-2021 dan sudah mencapai 58,5% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Berdasarkan sektor, pertambangan menjadi sektor yang paling menonjol. Per akhir Juni 2022, setoran pajak melalui sektor pertambangan meningkat hingga 286,8%. Dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juli 2022, Sri Mulyani menyebutkan sektor tambang mengalami kenaikan yang luar biasa karena harga komoditas sedang melesat dengan tinggi.

Baca juga Peran Sektor Pertambangan Dalam Perpajakan

Sektor dengan pertumbuhan penerimaan pajak tertinggi kedua ialah perdagangan. Pertumbuhannya mencapai hingga 62,8%. Menurut Sri Mulyani, hal ini menjadi bukti bahwa ekonomi semakin pulih dan normal setelah sebelumnya terpukul pandemi Covid-19.

Industri pengolahan atau manufaktur menjadi sektor dengan pertumbuhan penerimaan pajak tertinggi ketiga yang mencapai hingga 45,1%. Hal ini menjadi bukti pemulihan ekonomi dari sisi dunia usaha.

Namun, Sri Mulyani menggarisbawahi sektor konstruksi dan real estat yang memiliki setoran pajak tumbuh hingga 13%. Menurut Bendahara Negara, sektor ini menjadi sangat penting karena memiliki efek turunan (multiplier effect) yang luas.

Ia juga menyebutkan bahwa konstruksi dan real estat memiliki multiplier yang kuat. Jika konstruksi dan real estat tumbuh, maka aktivitas yang lebih luas tersebut dapat berjalan kembali.

Baca juga Setoran Pajak Batu Bara Cs Melaju Hingga 300%!

Kondisi geopolitik yang dimiliki Indonesia pun disebut menguntungkan Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dimana kondisi geopolitik telah menarik harga komoditas sumber daya alam. Salah satunya ialah komoditas batu bara. Hal ini membuat kontribusi pendapatan negara di sektor pertambangan meningkat.

Pada tahun 2021, pun dijabarkan penerimaan negara yang berasal dari komoditas minerba mencapai hingga Rp124,4 triliun. Menurutnya, pemerintah pun tidak dapat terlena dengan keuntungan ini, diharapkan jajaran pemerintah semakin rapi dalam berkoordinasi dikarenakan semakin tinggi harga komoditas minerba, maka menurutnya ancaman tata kelola yang tidak baik pun semakin tinggi.