Pajak Profesi: Pajak atas Penghasilan Pelatih Sepak Bola

Berbagai jenis kegiatan olahraga tidak lepas dari adanya jasa pelatih. Pelatih adalah seseorang yang memiliki keahlian dan mampu mengajarkan orang lain baik individu maupun kelompok. Pelatih pada dasarnya ditunjuk berdasarkan keahlian yang dimiliki, seperti pelatih renang, pelatih bola volly, pelatih sepak bola, pelatih senam lantai dan lain sebagainya.

Tugas pelatih tidak hanya mengajarkan kompetensi atau keahlian yang dimiliki tetapi juga bertanggung jawab terhadap tim yang dibimbing, merencanakan program pelatihan, memimpin tim pelatihan, sebagai teman dari tim yang dilatih, pembimbing serta pengontrol program-program latihan yang akan ataupun sedang dilakukan. 

Akhir-akhir ini masih hangat diperbincangkan olahraga di bidang sepak bola karena selama sebulan belakangan telah terlaksana Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Turnamen sepak bola internasional dan bergengsi ini menjadi sorotan bagi pelatih dan tim-tim atlet nasional untuk menunjukan kompetensi yang dimiliki. Lantas, apakah penghasilan yang diperoleh pelatih sepak bola dikenakan pajak? 

 

Kewajiban Perpajakan Pelatih Sepak Bola  

Profesi pelatih sepak bola tetap dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pajak dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh atau diterima atas jasa yang diserahkan oleh pelatih. Tidak hanya pelatih sepak bola, pelatih atlet lainnya juga dikenakan pajak.

Oleh karena itu, pelatih sepak bola wajib melaksanakan kewajiban perpajakan seperti mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, menghitung pajak terutang, membayar pajak terutang, dan melapokan pajak dan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi. 

 

Perhitungan Pajak Penghasilan Pelatih Sepak Bola 

Pelatih sepak bola dikenakan tarif PPh sesuai dengan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan terbaru yaitu: 

Lapisan 

Rentang 

Tarif 

1 

0 s/d 60 jt 

5% 

2 

>60 jt s/d 250 jt 

15% 

3 

>250 jt s/d 500 jt 

25% 

4 

>500 jt s/d 5M 

30% 

5 

>5M 

35% 

Atas penghasilan yang diterima dikenakan pajak berdasarkan beberapa kondisi. Pertama, jika pelatih merupakan pegawai tetap dari perusahaan yang beroperasi di bidang pemberian jasa. Kedua, apabila pelatih merupakan bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan berkesinambungan atau tidak berkesinambungan dari satu dan/atau lebih pemberi kerja. 

Contoh: 

Tuan Anto seorang pelatih club sepak bola yang merupakan pegawai tetap dari perusahaan PT Pasti Jago. Perusahaan tersebut bergerak di sektor jasa pelatih atlet. Selama tahun 2022 berikut merupakan penghasilan dari Tuan Anto setiap bulannya: 

Gaji Pokok  

 Rp 6.290.000  

Tunjangan  

    Rp 613.442  

Deduction  

              –  

BPJS (4%) Perusahaan 

    Rp 251.600  

JKK/JKM (0,54 %) Perusahaan  

      Rp 35.856  

THR/Bonus  

 

Iuran JHT/PENSIUN Karyawan  

    Rp 188.700  

Tuan Anto mendapatkan THR pada bulan maret sebesar Rp 6.640.000 dan kenaikan tunjangan menjadi Rp 945.400. pada bulan April hingga desember tunjangan Tuan Anto tetap sebesar Rp 613.442 karena penyambutan hari raya nasional.

Tuan Anto sudah menikah pada bulan April 2022 dan belum memiliki anak. Ibu mertua dari Tuan Anto adalah seorang pensiunan PNS. Berapakah pajak yang terutang setiap bulan dan pajak kurang atau lebih bayar Tuan Anto selama tahun 2022. 

Baca juga: Pajak Profesi: Pajak atas Penghasilan Psikolog

  • PPh bulan Januari-Desember (kecuali bulan Maret di masa perolehan THR) 

Gaji pokok 

 Rp     6.290.000  

Tunjangan 

 Rp        613.442  

PPh deduction 

 Rp                  –    

BPJS (4%) Perusahaan 

 Rp        251.600  

JKK/JKM (0,54 %) Perusahaan 

 Rp          35.856  

Penghasilan bruto 

 Rp     7.190.898  

Pengurang: 

 

Biaya jabatan 

 Rp        359.545  

Iuran JHT/PENSIUN Karyawan 

 Rp        188.700  

Penghasilan neto sebulan 

 Rp     6.642.653  

Penghasilan neto setahun 

 Rp   79.711.837  

PTKP (TK/0) 

 Rp   54.000.000  

PKP 

 Rp   25.711.000  

Tarif pasal 17 

 

5% 

 Rp     1.285.550 / tahun

 

 Rp        107.129 / bulan

  •  Perhitungan PPh di bulan Maret 

Gaji pokok 

 Rp     6.640.000  

Tunjangan 

 Rp        945.400  

PPh deduction 

 Rp                  –    

BPJS (4%) Perusahaan 

 Rp        251.600  

JKK/JKM (0,54 %) Perusahaan 

 Rp          35.856  

Penghasilan bruto 

 Rp     7.872.856  

Pengurang: 

 

Biaya jabatan 

 Rp        393.643  

Iuran JHT/PENSIUN Karyawan 

 Rp        199.200  

Penghasilan neto sebulan 

 Rp     7.280.013  

Penghasilan neto setahun 

 Rp   87.360.158  

PTKP (TK/0) 

 Rp   54.000.000  

PKP 

 Rp   33.360.000  

Tarif pasal 17 

 

5% 

 Rp     1.668.000 / tahun

 

 Rp        139.000  / bulan

  •  Perhitungan PPh atas Gaji dan THR 

Gaji pokok 

 Rp     6.640.000  

Tunjangan 

 Rp        945.400  

PPh deduction 

 Rp                  –    

BPJS (4%) Perusahaan 

 Rp        251.600  

JKK/JKM (0,54 %) Perusahaan 

 Rp          35.856  

Penghasilan bruto sebulan 

 Rp     7.872.856  

Penghasilan bruto setahun 

 Rp   94.474.272  

THR 

 Rp     6.640.000  

Total penghasilan neto + THR 

 Rp 101.114.272  

Pengurang: 

 

Biaya jabatan 

 Rp     5.055.714  

Iuran JHT/PENSIUN Karyawan setahun 

 Rp     2.390.400  

Penghasilan neto setahun 

 Rp   93.668.158  

PTKP (TK/0) 

 Rp   54.000.000  

PKP 

 Rp   39.668.000  

Tarif pasal 17 

 

5% 

 Rp     1.983.400  / tahun

 

 Rp        165.283  / bulan

 

 

PPh atas THR 

 Rp        315.400  

PPh atas Gaji + THR 

 Rp        454.400  

Perhitungan Kurang/Lebih bayar di bulan Desember 2022. Untuk menghitung berapa besaran pajak kurang/lebih yang dipotong perusahaan atas penghasilan Tuan Anto, maka dihitung dengan perhitungan perampungan penghasilan dari awal masa pajak bekerja hingga akhir masa pajak. 

Baca juga: Pajak Profesi: Pajak Atas Penghasilan Programmer

Mekanisme perhitungan: 

Jumlahkan seluruh penghasilan selama bekerja dari masa Januari-Desember (termasuk THR di masa maret), jumlahkan pengurang selama setahun (biaya jabatan dan Iuran pensiun dibayar karyawan), di akhir perhitungkan kurangi pajak terutang setahun dengan pajak yang telah dipotong pada masa Januari-November

Gaji pokok 

 Rp        75.830.000  

Tunjangan 

 Rp          7.693.262  

PPh deduction 

 Rp                       –    

BPJS (4%) Perusahaan 

 Rp          3.019.200  

JKK/JKM (0,54 %) Perusahaan 

 Rp             430.272  

THR 

 Rp          6.640.000  

Penghasilan bruto 

 Rp        93.612.734  

Pengurang: 

 

Biaya jabatan 

 Rp          4.680.637  

Iuran JHT/PENSIUN Karyawan 

 Rp          2.274.900  

Penghasilan neto setahun 

 Rp        86.657.197  

PTKP (TK/0) 

 Rp        54.000.000  

PKP 

 Rp        32.657.000  

Tarif pasal 17 

 

5% 

 Rp          1.632.850  

PPh dipotong masa jan-nov 

 Rp          1.525.692  

PPh kurang dipotong 

 Rp             107.158  

Sehingga, PPh yang kurang dipotong dan dibayarkan Tuan Anto selama tahun 2022 sebesar Rp 107.158