Mengenal Metode Resale Price Dalam Transfer Pricing

Definisi Resale Price Method (RPM)

Resale Price Method (RPM) atau yang dikenal juga dengan istilah Metode Harga Penjualan Kembali merupakan suatu metode dalam penentuan harga transfer yang dilakukan untuk membandingkan harga dalam suatu transaksi suatu produk.

Hal ini dilakukan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan harga jual kembali produk tersebut setelah dikurangkan dengan laba kotor wajar, yang mencerminkan fungsi, aset, serta risiko atas penjualan kembali suatu produk tersebut kepada pihak lain yang tidak memiliki hubungan istimewa atau dengan kata lain yaitu penjualan kembali produk dengan kondisi wajar.

 

Kapan Resale Price Method (RPM) Digunakan?

Kondisi yang tepat untuk menerapkan Resale Price Method (RPM) atau Metode Harga Penjualan Kembali yaitu pada saat tingkat kesinambungan antara transaksi wajib pajak yang memiliki hubungan istimewa dengan transaksi antara wajib pajak yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Khususnya pada tingkat yang berdasarkan analisis fungsi, walaupun barang atau jasa yang diperjualbelikan tidak sama. Pada kondisi pihak penjual kembali (reseller) tidak memberikan nilai tambah yang signifikan untuk barang atau jasa yang diperjualbelikan.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Resale Price Method (RPM)

  • Karakteristik Produk

Berkaitan dengan kondisi suatu transaksi dengan proses atau aktivitas yang memiliki sifat unik atau memiliki akibat pada meningkatnya nilai produk atau sering disebut dengan unique or valuable intangible, produk yang memiliki tingkat komprabilitas lebih tinggi akan menghasilkan yang lebih baik. Apabila penyesuaian terhadap produk tidak bisa dilakukan, namun karakteristik lainnya sebanding, untuk Resale Price Method (RPM) akan dinilai lebih andal dibandingkan dengan metode CUP.

  • Penambahan Nilai Produk

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah dengan menggunakan Resale Price Method (RPM), resale margin lebih mudah ditentukan apabila reseller tidak menambahkan nilai yang bersifat substansial pada produk. Namun, apabila reseller melakukan perubahan yang bersifat material pada produk, seperti melakukan penambahan atau menyatukan komponen tertentu agar menjadi finished good, maka harga wajar akan sulit untuk ditentukan dengan menggunakan Resale Price Method (RPM).

  • Aktivitas yang Dilakukan Distributor

Hal lain yang harus diperhatikan yaitu berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh distributor ata reseller dalam menerapkan Resale Price Method (RPM). Contohnya apakah distributor hanya melakukan perannya sebagai forwarding agent atau juga menanggung risiko terhadap kepemilikan barang?

Dengan aktivitas yang semakin kompleks serta risiko yang semakin besar akan memiliki dampak pada resale price margin yang lebih tinggi. Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila fungsi atau aktivitas yang sederhana akan memiliki dampak pada margin yang lebih rendah.

  • Hak Eksklusif Penjualan Barang

Hak eksklusif penjualan barang ini mempunyai ketergantungan pada cakupan geografis serta tingkat kompetisi denga  produk substitusi. Dengan adanya hak eksklusif penjualan barang akan mendorong reseller atau distributor untuk meingkatkan usahanya dalam menjual produk. Selain itu, hak eksklusif penjualan barang ini akan meberikan monopoli, sehingga reseller atau distributor bisa memperoleh keuntungan dengan usaha yang minimum.

  • Praktik Akuntansi

Hal yang perlu diperhatikan yang terakhir yaitu berkaitan dengan praktik akuntansi karena apabila terdapat perbedaan yang terjadi antara transaksi afiliasi dengan transaksi independent, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk memastikan apakah resale price margin dihitung dengan menggunakan/berdasarkan biaya yang sama. Contohnya, biaya pengembangan serta penelitian mungkin dicatat sebagai operating expense atau cost of sale. Perbedaan pencatatan ini akan memiliki dampak pada perbedaan gross margin, sehingga perlu dilakukan penyesuaian. 

Baca juga: Strategi Penting Menjadi Pendana P2P Lending

 

Kekuatan dan Kelemahan Resale Price Method (RPM)

  • Kekuatan Resale Price Method (RPM)
    • Resale Price Method (RPM) yang didasarkan pada harga jual kembali, harga pasar, serta merupakan suatu metode yang digerakkan oleh permintaan yakni dalam situasi di mana ada hubungan yang lemah antara biaya yang timbul serta harga jual dari suatu produk/jasa. Contohnya, ketika permintaan tidak elastis, harga jual kembali mungkin lebih bisa diandalkan
    • Resale Price Method (RPM) ini bisa digunakan tanpa memaksa distributor/reseller untuk “menghasilkan keuntungan” secara tidak tepat. Distributor/reseller mendapatkan margin laba kotor yang wajar, tetapi juga dapat mengalami kerugian operasional. Hal ini dikarenakan, misalnya biaya penjualan yang tinggi yang disebabkan oleh strategi bisnis seperti komisi penjualan yang lebih tinggi untuk meningkatkan pangsa pasar.
  • Kekurangan Resale Price Method (RPM)
    • Akan terdapat kesulitan untuk menemukan data pembanding tentang margin laba kotor, karena praktik akuntansi yang dilakukan berbeda.
    • Resale Price Method (RPM) ini melibatkan analisis satu sisi, hal ini dikarenakan fokusnya hanya pada perusahaan penjualan terkait sebagai pihak yang diuji dalam analisis harga transfer. Terdapat pula kemungkinan bahwa margin laba kotor wajar serta karenanya harga pengalihan, yang didasarkan pada analisis benchmarking, bisa menimbulkan hasil yang ekstrim bagi pemasok terkait dari perusahaan penjualan. Contohnya, pemasok mungkin mengalami kerugian meskipun distributor/reseller-nya menguntungkan.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Sentuh Harga Tertinggi, Ini Dampaknya

 

Contoh Penerapan Resale Price Method (RPM)

  • Contoh 1

Sebuah PT di Indonesia yang Bernama PT AN melakukan penjualan produk merek Kyky ke anak perusahaannya LL Ltd yang berkedudukan di China. Kepemilikan PT AN dan LL Ltd yakni 100% dan merupakan distributor tunggal untuk produk dari PT AN. LL Ltd hanya melakukan distribusi normal, produk tersebut dijual kembali oleh LL Ltd ke konsumen independent seharga US$30.000.

Setelah dilakukan analisis kesebandingan, ditemukanlah transaksi tersebut sebanding, informasi yang berkaitan dengan perbandingan tersebut cukup lengkap, transparan, serta bisa dipercaya untuk mengaplikasikan Resale Price Method (RPM). 

Data pembanding menunjukan laba kotor wajar 30%, nah selain itu LL Ltd mengeluarkan biaya untuk garansi dan iklan senilai US$3.000. Sedangkan perusahaan independent yang dijadikan sebagai pembanding tidak mengeluarkan biaya tersebut. Maka, harga jual yang wajar produk Kyky dari PT AN ke LL Ltd yaitu:

Harga wajar = US$30.000 – (30% x 30.000) – 3.000 =US$18.000.

  • Contoh 2

Perusahaan AN Co menjual produk kamera merek ANCam kepada LL Co. LL Co berperan sebagai agen penjual ANCam. LL Co memiliki margin laba kotor sebesar 20%. Pembanding yang digunakan adalah rata-rata komisi yang diambil oleh perusahaan agen penjualan barang elektronik (dengan fungsi yang sama dengan LL Co) adalah 25%.

Contohnya, harga produk ANCam yang dijual kepada pelanggan LL Co adalah US$100, maka marjin laba kotor LL Co adalah US$20. Melihat perbandingan tersebut, LL Co mempunyai margin laba kotor yang lebih kecil, sehingga menyebabkan harga transfernya bisa dibilang lebih tinggi dibandingkan pembandingnya. Nah Penyesuaian harga transfer perlu dilakukan dalam kondisi ini. Pada contoh kasus ini, margin laba kotor LL Co yang wajar adalah sebesar US$25 bukan US$20.

Perlu diketahui, bahwa ini merupakan contoh yang sederhana, dalam praktiknya mungkin akan sulit untuk mendapatkan bisa pembanding yang sama-sama memiliki fungsi sebatas agen penjualan. Ditambah lagi, terdapat perbedaan praktik akuntansi antara LL Co dengan perusahaan sejenisnya, yang menimbulkan jumlah Harga Pokok Penjualannya bisa berbeda antara satu sama lainnya.

Metode harga penjualan kembali paling cocok digunakan untuk perusahaan yang berfungsi sebagai agen penjualan dari suatu produk, yang tidak memberikan nilai tambah kepada produk. Resale Price Method (RPM) bisa diterapkan sebagai alternatif dari metode CUP jika metode CUP tidak bisa digunakan, atau metode Biaya-Plus tidak bisa digunakan.