Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menetapkan kurs pajak mingguan untuk periode 8–14 Oktober 2025 melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 19/MK/EF.2/2025.
Kurs pajak ini menjadi pedoman bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dalam menghitung kewajiban perpajakan, terutama transaksi ekspor dan impor. Terlebih lagi, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) telah mengingatkan untuk menggunakan valuta kurs pajak dalam CEISA 4.0.
“Jangan salah pilih jenis valuta untuk dokumen kamu di CEISA 4.0! Kesalahan kecil bisa berujung revisi besar, lho,” tulis DJBC di Instagram, dikutip Rabu (8/10/2025).
Apa Itu Kurs Pajak Mingguan?
Kurs pajak mingguan merupakan nilai tukar resmi mata uang asing terhadap Rupiah yang ditetapkan oleh Kemenkeu. Nilai ini digunakan sebagai dasar perhitungan berbagai jenis pajak, seperti:
- Bea Masuk dan Bea Keluar
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
- Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi ekspor-impor
Artinya, setiap transaksi lintas negara yang dikenakan pajak akan menggunakan kurs resmi ini sebagai acuan perhitungannya.
Baca Juga: Kurs Pajak Minggu Ini 1-7 Oktober 2025, Dolar Menguat hingga Tembus Rp16.690
Kurs Pajak Minggu Ini 8–14 Oktober 2025
Kemenkeu memperbarui kurs pajak setiap minggu untuk menyesuaikan dengan fluktuasi nilai tukar global. Hal ini penting agar perhitungan pajak tetap akurat dan mencerminkan kondisi pasar terkini.
Minggu ini, Dolar Amerika Serikat (USD) masih menunjukkan penguatan dengan nilai Rp16.655 per USD, turun tipis Rp35 dari pekan sebelumnya yang sempat menyentuh Rp16.690 per USD.
Meski koreksi nilainya kecil, posisi dolar yang tetap tinggi tetap berpengaruh terhadap perhitungan pajak bagi pelaku usaha yang bertransaksi lintas negara. Di sisi lain, Yen Jepang (JPY) justru menguat cukup signifikan, naik 56,25 poin menjadi Rp11.279,44 per 100 Yen.
Berdasarkan KMK Nomor 19/MK/EF.2/2025, berikut daftar beberapa kurs pajak yang berlaku minggu ini:
|
No |
Mata Uang |
Nilai (Rp) |
Perubahan |
|
1 |
Dolar Amerika Serikat (USD) |
16.655,00 |
-35,00 |
|
2 |
Dolar Australia (AUD) |
10.993,30 |
23,63 |
|
3 |
Dolar Kanada (CAD) |
11.949,35 |
-71,16 |
|
4 |
Kroner Denmark (DKK) |
2.616,79 |
-9,44 |
|
5 |
Dolar Hongkong (HKD) |
2.140,05 |
-5,86 |
|
6 |
Ringgit Malaysia (MYR) |
3.957,15 |
-7,37 |
|
7 |
Dolar Selandia Baru |
9.671,89 |
-35,01 |
|
8 |
Kroner Norwegia (NOK) |
1.670,59 |
-6,51 |
|
9 |
Poundsterling Inggris (GBP) |
22.408,64 |
-34,07 |
|
10 |
Dolar Singapura (SGD) |
12.918,66 |
-41,23 |
|
11 |
Kroner Swedia (SEK) |
1.771,87 |
-5,65 |
|
12 |
Franc Swiss (CHF) |
20.897,64 |
-87,10 |
|
13 |
Yen Jepang (JPY) |
11.279,44 |
56,25 |
|
14 |
Kyat Myanmar (MMK) |
7,92 |
-0,02 |
|
15 |
Rupee India (INR) |
187,65 |
-0,66 |
|
16 |
Dinar Kuwait (KWD) |
54.430,92 |
-231,75 |
|
17 |
Rupee Pakistan (PKR) |
58,37 |
-0,94 |
|
18 |
Peso Philipina (PHP) |
286,69 |
-3,02 |
|
19 |
Riyal Saudi Arabia (SAR) |
4.440,91 |
-8,97 |
|
20 |
Rupee Sri Lanka (LKR) |
55,09 |
-0,15 |
|
21 |
Baht Thailand (THB) |
514,75 |
-6,87 |
|
22 |
Dolar Brunei Darussalam (BND) |
12.904,93 |
-55,93 |
|
23 |
Euro (EUR) |
19.536,32 |
-66,09 |
|
24 |
Yuan Tiongkok (CNY) |
2.335,60 |
-4,92 |
|
25 |
Won Korea (KRW) |
11,87 |
-0,03 |
Contoh Penggunaan Kurs Pajak
Penggunaan kurs pajak tergolong sederhana. Nilai transaksi dalam mata uang asing dikalikan dengan kurs pajak yang berlaku.
Contoh:
Jika perusahaan mengekspor barang senilai USD 10.000, maka perhitungannya adalah:
10.000 × Rp16.655 = Rp166.550.000
Nilai inilah yang menjadi dasar pengenaan pajak.
Baca Juga: Tarif Bunga Sanksi Pajak Oktober 2025, Panduan untuk Hitung Denda dan Imbalan
FAQ Seputar Kurs Pajak Minggu Ini
1. Apa fungsi utama kurs pajak mingguan?
Kurs pajak digunakan sebagai dasar perhitungan berbagai kewajiban pajak, seperti PPN, PPnBM, Bea Masuk/Keluar, dan PPh dalam transaksi internasional.
2. Berlaku untuk periode apa?
Kurs ini berlaku selama satu minggu, yakni 8–14 Oktober 2025.
3. Bagaimana kurs pajak dihitung?
Nilai kurs dihitung berdasarkan rata-rata kurs mata uang asing terhadap USD, kemudian dikalikan dengan rata-rata kurs Rupiah terhadap USD.
Dengan memahami dan memperhatikan kurs pajak minggu ini, pelaku usaha dapat menghitung kewajiban pajaknya secara lebih akurat serta mengantisipasi dampak fluktuasi nilai tukar terhadap biaya operasional maupun harga jual produk mereka.









