KSSK Nilai Inflasi Terkendali, Tembus 4,94%

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mencatat inflasi pada bulan Juli 2022 sebesar 4,94% (year on year/yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan inflasi sebesar 4,94% tersebut masih terjaga dan relatif moderat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, seperti Thailand yang mencapai 7,7%, India yang mencapai 7%, dan Filipina yang mencapai 6,1%. Ia juga mengatakan inflasi pada Juli 2022 didorong oleh komponen volatile food dan administered price.

Meskipun inflasi umum meningkat, namun inflasi inti masih tetap terjaga pada tingkat 2,86% (yoy). Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah.

Baca juga Indonesia Tidak Resesi, Belum Tentu Baik Bagi Ekonomi

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen volatile food mencapai 11,47%. Kenaikan inflasi pada komponen volatile food tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global serta cuaca buruk yang menggangu pasokan pangan domestik.

Kemudian, inflasi komponen administered price mencapai 6,51%. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara dan bukan harga bahan bakar minyak (BBM). Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa harga BBM dan listrik tetap terjaga karena pemerintah memberikan subsidi tambahan untuk memastikan tidak ada kenaikan terhadap harga jual energi di domestik.

Kebijakan pemberian subsidi ini juga sebagai langkah pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah juga akan terus berupaya mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga Urgensi Krisis Pangan dan Energi yang Berdampak Pada Dunia Perpajakan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warijiyo menjelaskan bahwa sepanjang inflasi inti tetap terjaga rendah, maka otoritas moneter masih akan mempertahankan besaran suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate. Selain itu, jika dibandingkan dengan perkiraan Bank Indonesia (BI), inflasi inti pada Juli 2022 juga masih lebih rendah.

Perry Wrijoyo juga mengatakan bahwa dasar utama suku bunga adalah bagaimana perkiraan inflasi ke depan dan keseimbangan dengan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, meskipun  besaran suku bunga negara lain naik maka Bank Indonesia (BI) belum tentu naik.