iPhone 14 Rilis, Berapa Pajak Pembeliannya?

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, Apple resmi merilis iPhone 14 series dalam acara bertajuk “Far Out” di Apple Park, Cupertino, AS.

Terdapat 4 (empat) seri iPhone 14 yang dirilis, yaitu iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, dan iPhone 14 Pro Max. Pada seri 14 ini, Apple menggunakan chipset A15 Bionic yang menawarkan kecepatan  lebih, serta tampilan layar dan kamera diperbaruiyang membedakannya dengan seri-seri sebelumnya.

Terkait dengan harga yang dibanderol, iPhone 14 dijual mulai dari harga US$ 799 atau sekitar Rp 12-16,5 juta (kurs Rp 15.000). Sementara, untuk iPhone 14 plus dijual mulai dari harga US$ 899-1.199 atau sekitar Rp13,5-18 juta.

Pada iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max diketahui mempunyai desain yang menarik dan pilihan warna terbaru, di antaranya adalah warna Space Black, Silver, Gold, dan Deep Purple. Tidak hanya itu, iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max dilengkapi dengan chipset A16 Bionic serta menggunakan sistem operasi terbaru yakni dengan iOS 16 di dalamnya.

Terkait dengan harga yang dibanderol, iPhone 14 Pro dijual mulai dengan harga US$ 999-1.499 atau sekitar Rp15-22,5 juta. Sementara itu, harga iPhone Pro Max adalah US$ 1.099-1.599 atau sekitar Rp 16,5-24 juta. 

Berbagai jenis iPhone 14 series telah diluncurkan, pemesanan pun dapat dilakukan dengan sistem pre order mulai 9 September 2022. Tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat, terutama pencinta produk Apple. Tapi perlu diingat, konsumen yang membeli iPhone 14 series tersebut akan dikenakan pajak dalam setiap pembeliannya loh.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengingatkan adanya kewajiban perpajakan yang harus diselesaikan konsumen jika membeli iPhone 14 dari luar negeri. DJBC juga memberikan simulasi perhitungan kewajiban perpajakan ketika membeli iPhone 14 dari luar negeri. Ada 2 (dua) skema perhitungan yang dapat dilakukan. Pertama, membeli langsung di luar negeri kemudian dibawa ke Indonesia. Kedua, membeli di Indonesia lewat marketplace.

Lantas, seperti apa pajak atas pembelian iPhone baik yang dibeli di Indonesia maupun luar negeri? Ini dia informasinya!

Baca juga Bangun 11 Pabrik Cip di Texas, Samsung Ajukan Keringanan Pajak

 

Pajak Atas Pembelian iPhone 14 di Indonesia

Bagi konsumen yang membeli produk iPhone 14 di Indonesia tentu akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau harga barang itu sendiri. Adapun tarif ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang berlaku sejak 1 April 2022.

Pada skema pembelian di Indonesia, perhitungan pajaknya menggunakan ketentuan barang kiriman dari luar negeri sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 199/PMK.010/2019. Berikut ini simulasi perhitungannya.

Contohnya, Bapak X membeli iPhone 14 Plus 128GB dengan harga US$ 899 di Indonesia lewat marketplace dengan kurs Rp 15.000.

Nilai Barang               = US$ 899

Asuransi                     = US$ 5

Ongkos Kirim             = US$ 11

Nilai Pabean (NP)      = (Cost + Insurance + Freight) = (US$ 899 + US$ 5 + US$ 11) × Rp 14.000

                                     = Rp 13.725.000

Bea Masuk (BM)         = 7,5% × NP

                                   = 10% × Rp 13.725.000= Rp 1.372.500 (pembulatan ribuan ke atas)

Nilai Impor (NI)         = NP + BM

                                   = Rp 13.725.000 + Rp 1.372.500 = Rp 15.052.500

PPN                          = 11% × NI = 11% × Rp 15.052.000 = Rp 1.655.720 (pembulatan ribuan ke atas)

Jadi, total tagihan atau pajak yang harus dibayar oleh Bapak X adalah

Total tagihan        = BM + PPN

                              = Rp 1.372.500 + Rp 1.655.720

                              = Rp 3.028.220

Atas besaran pajak yang terutang tersebut dapat dipungut dan disetorkan ke kas negara oleh pihak reseller dalam marketplace bersangkutan.

 

Pajak Atas Pembelian iPhone 14 dari Luar Negeri

Selain membeli dari Indonesia, konsumen iPhone juga dapat membeli dari luar negeri. Diketahui jalur tercepat masyarakat Indonesia untuk bisa memiliki iPhone 14 adalah membelinya dari negeri lain, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, atau Australia. Maka, iPhone 14 jelas masuk dalam kategori barang impor dan konsumen yang membelinya dikatakan sebagai pengimpor.

Konsumen yang membeli iPhone 14 dari luar negeri akan dikenakan tarif Bea Masuk sebesar 7,5% untuk harga barang US$ 3 sampai dengan US$ 1.500. Selain itu, konsumen juga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11%. Adapun, ketentuan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut.

Baca juga Kenaikan PPN 11% Pengaruhi Harga HP Samsung, Xiaomi, Oppo?

Pada skema ini, perhitungan pajaknya menggunakan ketentuan barang bawaan penumpang sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 203/PMK.04/2017. Barang bawaan penumpang secara keseluruhan akan dikenakan pungutan Bea Masuk sebesar 10%, PPN sebesar 11%, serta PPh sebesar 10% jika memiliki NPWP atau 20% jika tidak memiliki NPWP. Selain itu, perhitungan beban pajak juga diberikan fasilitas pembebasan senilai US$ 500. Berikut ini simulasi perhitungannya.

Misalnya, WNI membeli iPhone 14 Pro Max 512GB dengan harga US$ 1.399 dan kurs yang berlaku adalah Rp 15.000.

Nilai Pabean (NP)                                 =US$ 899 x Rp15.000 = Rp13.485.000

Bea Masuk (BM) 10% x Rp13.485.000 = Rp1.348.500

Nilai Impor (NI) NP + BM                    = Rp13.485.000 + Rp1.348.500 = Rp14. 833.500

PPN 11% x NI = 11% x Rp14.833.500  = Rp1.631.685

PPh (punya NPWP) 10% x NI               = 10% x Rp14.833.500 = Rp1.483.350

PPh (tidak punya NPWP) 20% x NI       = 20% x Rp14.833.500 = Rp2.967.000 (pembulatan ribuan ke atas)

Dengan begitu, maka pajak yang dibayar oleh WNI tersebut ialah Total tagihan = BM +PPN + PPh

Total tagihan (punya NPWP)                =Rp4.463.535

Total tagihan (tidak punya NPWP)       =Rp5.947.185

Atas besaran pajak yang terutang tersebut dapat dipungut dan disetorkan ke kas negara oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).