Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kembali melakukan pembaruan pada sistem Coretax, khususnya pada tampilan dropdown Periode dan Tahun Pajak yang muncul saat Wajib Pajak membuat kode billing secara mandiri.
Dalam pembaruan terbaru, sistem kini menampilkan masa pajak dan tahun pajak berjalan di urutan teratas. Dengan demikian, wajib pajak dapat lebih mudah memilih periode yang sesuai tanpa harus menggulir terlalu jauh ke bawah.
Sebagai contoh, masa pajak tahun 2025 kini menjadi pilihan default yang ditempatkan paling atas, menggantikan posisi masa pajak 2026 yang sebelumnya muncul lebih dahulu.
Meskipun tampilan baru ini dirancang untuk mempermudah pengguna, kemungkinan salah input masa atau tahun pajak masih dapat terjadi. Oleh karena itu, Wajib Pajak perlu selalu memastikan ulang (double check) seluruh data sebelum melanjutkan proses pembuatan kode billing maupun sebelum melakukan pembayaran.
Hal ini penting karena tidak semua jenis pembayaran dapat dilakukan pemindahbukuan. Jika terjadi kesalahan dan pemindahbukuan tidak memungkinkan, satu-satunya solusi adalah pengembalian atas pajak yang seharusnya tidak terutang.
Baca Juga: Cara Membuat Kode Billing Secara Mandiri di Coretax DJP
Apa Itu Kode Billing?
Kode billing sendiri merupakan kode identifikasi unik yang diterbitkan melalui sistem billing DJP dan digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak.
Dengan diterapkannya sistem Coretax, pembuatan kode billing kini dapat dilakukan melalui dua cara:
- Kode billing otomatis, yang diterbitkan langsung oleh sistem untuk transaksi tertentu.
- Kode billing mandiri, yang dibuat sendiri oleh wajib pajak melalui fitur layanan mandiri.
Langkah Membuat Kode Billing Mandiri di Coretax
Berikut langkah-langkah membuat kode billing mandiri di sistem Coretax:
- Masuk ke aplikasi Coretax, pilih menu Pembayaran, lalu klik Layanan Mandiri Kode Billing.
- Verifikasi identitas. Pastikan semua data yang tercantum sesuai.
- Pilih Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) sesuai jenis pajak yang akan disetor. Setelah itu, tentukan periode dan tahun pajak.
- Pilih mata uang dan isi jumlah setoran pajak. Klik Unduh Kode Billing untuk mendapatkan kode.
- Kode billing akan aktif selama 7 hari sejak tanggal pembuatan. Jika masa berlaku habis, wajib pajak perlu membuat kode baru.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Buat Kode Billing PPhTB di Coretax DJP
Kode Billing yang Dapat Dibuat Mandiri oleh Wajib Pajak
Tidak semua jenis pajak bisa disetor melalui kode billing mandiri. Hanya pajak-pajak tertentu yang diizinkan untuk dibuat dan dibayarkan secara mandiri oleh wajib pajak.
Berikut daftar lengkap jenis pajak dan KAP-KJS yang dapat disetor melalui kode billing mandiri:
|
No |
KAP – KJS |
Keterangan |
|
1 |
411119-100 |
PPh Migas Lainnya – Masa |
|
2 |
411119-200 |
PPh Migas Lainnya – Tahunan |
|
3 |
411125-100 |
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi – Masa |
|
4 |
411125-101 |
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi – Masa OP Pengusaha Tertentu |
|
5 |
411126-100 |
PPh Pasal 25/29 Badan – Masa |
|
6 |
411128-107 |
Pembayaran Tambahan Program Pengungkapan Sukarela Pasal 7 (4) huruf b UU HPP |
|
7 |
411128-108 |
Pembayaran Tambahan Program Pengungkapan Sukarela Pasal 12 (4) huruf b UU HPP |
|
8 |
411128-111 |
Pembayaran PPh Final PMSE |
|
9 |
411128-402 |
PPh Final Pasal 4 (2) atas Pengalihan Hak Tanah dan/atau Bangunan |
|
10 |
411128-403 |
PPh Final Pasal 4 (2) atas Sewa Tanah dan/atau Bangunan |
|
11 |
411128-416 |
PPh Final Pasal 19 atas Revaluasi Aktiva Tetap |
|
12 |
411128-420 |
PPh Final UMKM Setor Sendiri |
|
13 |
411128-427 |
Pembayaran Program Pengungkapan Sukarela Pasal 5 (5) UUHPP |
|
14 |
411128-428 |
Pembayaran Program Pengungkapan Sukarela Pasal 9 (1) UUHPP |
|
15 |
411128-432 |
PPh Final Pasal 4 (2) atas Perjanjian Perikatan Jual Beli Tanah dan/atau Bangunan |
|
16 |
411129-100 |
PPh Non-Migas Lainnya – Masa |
|
17 |
411129-512 |
Uang Tebusan Pengampunan Pajak |
|
18 |
411129-513 |
Pembayaran Pasal 8 (3d) UU Pengampunan Pajak |
|
19 |
411211-103 |
PPN Dalam Negeri – Kegiatan Membangun Sendiri |
|
20 |
411211-107 |
PPN Dalam Negeri – PPN atas penyerahan BKP di KPBPB |
|
21 |
411211-108 |
PPN Dalam Negeri – Pembayaran PPN tanggung jawab secara renteng |
|
22 |
411211-121 |
PPN Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas dapat dikreditkan |
|
23 |
411211-122 |
PPN Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas tidak dapat dikreditkan |
|
24 |
411211-140 |
Pembayaran Kembali oleh PNABI atas PPN yang Seharusnya Tidak Diberikan Pembebasan |
|
25 |
411212-101 |
PPN Impor – BKP tidak berwujud atau JKP dari luar Daerah Pabean |
|
26 |
411212-102 |
PPN Impor – Masa atas SP3DRI |
|
27 |
411212-121 |
PPN Impor semula dapat fasilitas dapat dikreditkan |
|
28 |
411212-122 |
PPN Impor semula dapat fasilitas tidak dapat dikreditkan |
|
29 |
411212-900 |
PPN Impor – Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
|
30 |
411212-910 |
PPN Impor – Pemungutan oleh Bendaharawan |
|
31 |
411219-100 |
PPN Lainnya – Masa |
|
32 |
411221-107 |
PPn BM Dalam Negeri atas penyerahan BKP di KPBPB |
|
33 |
411221-122 |
PPn BM Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas tidak dapat dikreditkan |
|
34 |
411221-140 |
Pembayaran Kembali oleh PNABI atas PPnBM yang Seharusnya Tidak Diberikan Pembebasan |
|
35 |
411222-102 |
PPn BM Impor – Masa atas SP3DRI |
|
36 |
411222-900 |
PPn BM Impor – Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
|
37 |
411222-910 |
PPn BM Impor – Pemungutan oleh Bendaharawan |
|
38 |
411229-100 |
PPn BM Lainnya – Masa |
|
39 |
411611-100 |
Pembayaran Bea Meterai dengan setoran SSP |
|
40 |
411611-101 |
Pelunasan Bea Meterai dengan sistem komputerisasi |
|
41 |
411611-102 |
Penebusan meterai elektronik oleh Authorized Distributor |
|
42 |
411611-201 |
Bea Meterai – Deposit Mesin Teraan Digital |
|
43 |
411611-512 |
Bea Meterai – Sanksi Administrasi Pemetereian Kemudian |
|
44 |
411612-100 |
PPn Benda Meterai – Penjualan Meterai Tempel |
|
45 |
411613-100 |
PPn Batubara – Masa |
|
46 |
411618-100 |
Setoran untuk Deposit Pajak |
|
47 |
411618-200 |
Deposit Pajak – Pembayaran untuk Perpanjangan Waktu SPT Tahunan |
|
48 |
411619-100 |
Pajak Tidak Langsung Lainnya – Masa |
|
49 |
411619-111 |
Pajak Tidak Langsung Lainnya – Pajak Transaksi Elektronik (PTE) |
|
50 |
411619-530 |
Pembayaran untuk Penghentian Penyidikan Pasal 44B UU KUP |
|
51 |
411619-531 |
Pembayaran Sanksi Denda Penghentian Penyidikan Pasal 44B UU KUP |
|
52 |
411619-900 |
Pajak Tidak Langsung Lainnya – Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
|
53 |
411619-910 |
Pajak Tidak Langsung Lainnya – Pemungutan oleh Bendaharawan |
|
54 |
411641-200 |
Pajak Eksternalitas Karbon – Tahunan |









