Terowongan Bawah Laut Pertama akan dibangun di Ibu Kota Nusantara

Pembangunan infrastruktur terus menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam rangka pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebagai ibu kota masa depan, tentunya infrastruktur dasar, seperti bangunan, jalan, tol, hingga hunian menjadi hal penting apalagi dalam tahap awal pembangunan suatu kota baru. Salah satu proyek yang sedang dalam tahap perencanaan adalah pembangunan tol atau terowongan bawah laut (immersed tunnel) yang akan menghubungkan wilayah-wilayah di Kalimantan Timur dengan IKN.

 

Rencana Pembangunan

Rencana pembangunan terowongan bawah laut ini diumumkan oleh Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Hidayat Sumadilaga. Menurutnya, setelah menyelesaikan studi kelayakan, langkah berikutnya adalah perancangan desain.

Setelah perancangan desain dilakukan, maka pelelangan dan pembangunan proyek terowongan ini baru dapat dimulai. Jike berjalan lancar, diperkirakan pembangunan sudah dapat dimulai pada tahun 2024. Target waktu pembangunan terowongan bawah laut ini adalah 2-3 tahun, sehingga jika pembangunan dimulai pada 2024, proyek ini dapat mulai digunakan pada sekitar tahun 2027.

Baca juga: Pembangunan Hunian untuk ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN) Selesai Akhir 2024

 

Teknologi Immersed Tunnel

Proyek terowongan bawah laut atau immersed tunnel akan menggunakan desain yang berbentuk balok (boks) dengan bagian dalamnya berfungsi sebagai jalan. Proses pembangunan akan melibatkan pembuatan tiap-tiap balok terowongan di darat dan balok tersebut akan ditempatkan dengan cara ditenggelamkan di dalam air serta dihubungkan dengan jalan di darat.

Balok ini diperkirakan akan memiliki panjang sekitar 1 hingga 1,5 kilometer dengan 6 lajur jalan bebas hambatan. Teknologi immersed tunnel telah banyak diterapkan di berbagai negara, salah satunya di Busan-Geoje di Korea Selatan. Metode ini umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan di wilayah perairan yang lebar.

Baca juga: Ketahui Penerapan Bangunan Cerdas di Ibu Kota Nusantara

 

Sumber Pembiayaan dan Manfaat

Saat ini, sumber pembiayaan proyek terowongan bawah laut ini masih dalam tahap pembicaraan. Danis Hidayat menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menjadi salah satu opsi pembiayaan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini juga masih belum dapat diungkapkan secara pasti.

Proyek terowongan bawah laut ini merupakan bagian dari proyek infrastruktur jalan Tol Akses IKN. Tol ini akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Dengan panjang total mencapai 47 kilometer, tol tersebut diharapkan dapat mengurangi waktu perjalanan dari Bandara Sepinggan Balikpapan ke IKN menjadi sekitar 30 menit.

Dengan terhubungnya IKN ke pusat-pusat pemerintahan lainnya melalui terowongan bawah laut ini, diharapkan akan memperkuat konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan aksesibilitas di wilayah tersebut. Ini adalah langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mengembangkan wilayah-wilayah terpencil dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.