Rencana Sistem Transportasi Umum Modern di IKN

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang merancang sistem transportasi yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sistem transportasi yang sedang dirancang pemerintah ini memiliki basis listrik dengan tujuan untuk pengurangan emisi karbon.

Moda transportasi seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), kereta cepat, hingga taksi terbang rencananya akan digunakan di kawasan IKN pada tahap awal yakni tahun 2024 mendatang. Fasilitas pendukung seperti halte dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga akan disediakan di beberapa titik.

Selain moda transportasi massal, pemerintah melalui Deputi Teknologi Hijau dan Digital Otorita IKN, Ali Berawi, sedang mengkaji penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda di wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A.

Kemudian, setelah tahun 2024 akan dibangun moda transportasi rel listrik dalam kota atau MRT dan kereta cepat yang mengoneksikan IKN dengan daerah mitra yaitu Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin dan Tanjung Selor.

Moda transportasi berbasis udara terbaru juga saat ini sedang dikembangkan. Moda ini adalah taksi udara (sky taxi) dan autonomous vehicle. Taksi terbang ini belum masuk tahap komersialisasi dan akan menjadi konsep baru di tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Pemerintah Resmikan Proyek Rumah Sakit Pertama di IKN

Pemerintah menambahkan, pihaknya dan penyedia teknologi dan informasi saat ini sedang dalam tahap persiapan kebijakan dan regulasi pemanfaatn ruang udara, pengaturan lalu lintas udara, studi keamanan dan kenyamanan, pembagunan sarana prasarana, pengembangan teknologi dan studi finansial.

Tahun depan sky taxi dan autonomous vehicle akan menjadi contoh uji coba pengembangan teknologi moda transportasi yang modern dan menjadi bagian dari pengembangan IKN sebagai kota masa depan. Pengembangan sistem transportasi cerdas atau intelligent transportation system yang memanfaatkan teknologi digital seperti pemasangan sensor, kamera dan penggunaan big data dan artificial intelligence akan dimulai pada 2024 mendatang.

Pembahasan kebijakan ini adalah komitmen pemerintah untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbasis energi fosil di kawasan otorita IKN secara bertahap. Otorita IKN telah menyusun dan mengonsultasikan dokumen kebijakan Regionally/Locally Determined Contribution (RLDC) pada September lalu. Proyeksi terdekat yaitu penyediaan bus listrik dan SPKLU pada tahun depan menjadi target pemerintah paling awal sebelum melanjutkan ke moda transportasi modern lainnya.

Pemerintah menyadari bahwa sistem transportasi yang efisien merupakan salah satu faktor kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup penduduk di IKN. Jakarta, sebagai ibu kota sebelumnya, telah lama mengalami masalah kemacetan lalu lintas yang serius, yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengganggu mobilitas penduduk. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota ke IKN menjadi peluang untuk membangun sistem transportasi yang lebih baik.

Baca juga: Hotel Nusantara, Tonggak Pertama Investasi Swasta di Kawasan IKN

Proyek moda transportasi lain yaitu kereta cepat yang juga rencananya akan beroperasi di IKN. Pemerintah berencana untuk membangun jaringan kereta cepat yang menghubungkan IKN dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa dan bahkan mungkin Pulau Sumatera.

Hal ini akan memungkinkan perjalanan yang lebih cepat dan efisien antara IKN dan daerah-daerah penting lainnya di Indonesia. Kereta cepat ini menjadi penting, karena saat ini belum ada moda transportasi darat yang efisien menghubungkan antar kota besar di Kalimantan.

Sistem transportasi publik yang terintegrasi juga menjadi proyeksi pemerintah. Seperti halnya di Jakarta yang saat ini sudah mengedepankan integrasi antar moda, di IKN nantinya juga akan mengadopsi sistem yang kurang lebih sama. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses bagi publik dengan nyaman dan terjangkau.

Pemerintah juga berkomitmen untuk membangun jaringan jalan tol yang luas di sekitar IKN. Jalan tol ini akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan mempercepat perjalanan antara IKN dan wilayah-wilayah sekitarnya. Selain itu, mereka berencana untuk memperluas dan meningkatkan jalan-jalan yang sudah ada untuk memastikan mobilitas yang lancar.