Pada tanggal 21 September 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan Hotel Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hotel megah berbintang lima ini akan menjadi hotel pertama yang dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN). Tidak hanya itu, pembangunan Hotel Nusantara juga menjadi tonggak pertama bagi investor swasta untuk turut andil dalam pengembangan IKN selanjutnya.
“Tantangan” yang Harus Dikejar
Salah satu aspek yang menjadi fokus dari pembangunan Hotel Nusantara adalah tekad untuk mempercepat proses pembangunannya. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan keinginannya untuk melihat hotel ini berdiri sebelum bulan Agustus 2024. Alasannya sangat jelas, yakni pada saat 17 Agustus 2024, saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan, Hotel Nusantara diharapkan menjadi tempat yang tepat untuk upacara ini. Dengan kata lain, pembangunan Hotel Nusantara memiliki batas waktu yang sangat ketat untuk dipatuhi.
Hal ini bukanlah tugas yang mudah. Pembangunan sebuah hotel bintang lima adalah sebuah proyek besar yang melibatkan berbagai aspek, termasuk perencanaan, konstruksi, dan pengaturan berbagai fasilitas yang akan memenuhi standar hotel yang diinginkan. Namun, dengan tekad dan kolaborasi yang kuat, proyek ini memiliki peluang besar untuk sukses dan sesuai dengan perkiraan yang diproyeksikan.
Baca juga: Realisasi Anggaran Pembangunan IKN Hingga Agustus 2023
Konsorsium Nusantara
Proyek pembangunan Hotel Nusantara digagas oleh Konsorsium Nusantara, yang terdiri dari sepuluh investor swasta. Konsorsium ini dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Selain Agung Sedayu Group, ada sembilan perusahaan lain yang menjadi bagian dari konsorsium ini, termasuk Adaro Group, Alfamart Group, Astra Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulauintan, Salim Group, dan Sinarmas.
Bambang Susantono, Kepala Organisasi Indonesia Kepulauan Nusantara (OIKN), menggambarkan konsorsium ini sebagai kelompok perusahaan yang memiliki kepedulian mendalam terhadap IKN bukan hanya sebagai kota yang layak huni (liveable city), tetapi juga sebagai kota yang dicintai (lovable city). Ini menunjukkan bahwa pembangunan Hotel Nusantara adalah bagian dari visi yang lebih besar untuk mengembangkan kawasan IKN menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan.
Keikutsertaan perusahaan-perusahaan swasta dalam proyek ini mencerminkan komitmen yang penting terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) karena memberikan rasa percaya bagi Nusantara sebagai calon ibu kota baru Indonesia. Rasa percaya ini diharapkan dapat menjadi gerbang awal bagi investasi dari sektor private untuk terus berkontribusi dalam pembangunan IKN.
Baca juga: UU IKN Direvisi Guna Wujudkan Visi Kota Dunia
Investasi Signifikan dalam Membangun IKN
Nilai investasi swasta yang diberikan oleh Konsorsium Nusantara dalam proyek-proyek di kawasan IKN diperkirakan mencapai Rp20 triliun. Angka tersebut merupakan jumlah yang luar biasa besar dan mencerminkan keyakinan investor dalam potensi kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, sejumlah investor swasta lain, seperti Hermina, Jakarta Intercultural School (JIS), Jambuluwuk, Marriott, Pakuan, dan Vasanta juga terlibat dalam pembangunan fasilitas lain seperti, rumah sakit, pendidikan (universitas), pusat perbelanjaan, hotel, dan perkantoran di kawasan tersebut.
Pembangunan Hotel Nusantara adalah salah satu proyek penting dan gerbang awal yang akan membentuk masa depan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan hotel ini hanyalah satu bagian dari gambaran yang lebih besar. Diharapkan setelah masuknya investor swasta ke kawasan IKN, pengembangan IKN dapat terus dipercaya oleh investor lain, sehingga nantinya IKN dapat menjadi kawasan yang layak huni dan dicintai oleh semua orang, khususnya masyarakat Indonesia.









