Pemerintah resmi menetapkan target penerimaan perpajakan untuk tahun 2025 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025. Target ini mencakup seluruh jenis penerimaan pajak, termasuk pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai dan barang mewah (PPN dan PPnBM), serta cukai yang tercantum pada Lampiran I Perpres 201/2024. Peraturan ini secara resmi berlaku mulai 30 November 2024.
Rincian Target Penerimaan Pajak 2025
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Di tahun 2025, penerimaan PPh ditargetkan mencapai Rp1.209,27 triliun atau meningkat sebesar 6,09% dibandingkan target tahun 2024 yang sebesar Rp1.139,78 triliun. Rincian target PPh ini meliputi berbagai pos, di antaranya:
- PPh Migas: Rp62,84 triliun
- PPh Pasal 21: Rp313,51 triliun
- PPh Pasal 22: Rp36,81 triliun
- PPh Pasal 22 Impor: Rp75,23 triliun
- PPh Pasal 23: Rp69,57 triliun
- PPh Orang Pribadi: Rp15,14 triliun
- PPh Badan: Rp369,95 triliun
- PPh Pasal 26: Rp98,83 triliun
- PPh Final: Rp167,2 triliun
Kenaikan ini mencerminkan optimisme pemerintah dalam meningkatkan pengumpulan pajak melalui reformasi administrasi dan perluasan basis pajak, apalagi dengan beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh sistem Coretax yang secara bertahap mulai dapat dirasakan manfaatnya pada tahun 2025.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Target penerimaan PPN dan PPnBM tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp945,12 triliun, tumbuh signifikan sebesar 16,48% dari target tahun sebelumnya sebesar Rp811,36 triliun. Rincian penerimaan PPN dan PPnBM meliputi:
- PPN Dalam Negeri: Rp609,04 triliun
- PPN Impor: Rp308,74 triliun
- PPnBM Dalam Negeri: Rp10,78 triliun
- PPnBM Impor: Rp5,82 triliun
- PPN dan PPnBM Lainnya: Rp10,71 triliun
Peningkatan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan dari konsumsi dalam negeri dan perdagangan internasional, terutama dari kenaikan PPN menjadi 12% yang akan diterapkan di tahun 2025.
Baca Juga: Resmi Disahkan, Ini Fokus dan Target APBN 2025
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya
Target penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) pada 2025 ditetapkan sebesar Rp27,11 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp27,18 triliun. Sementara itu, penerimaan pajak lainnya diproyeksikan turun signifikan sebesar 26,09% menjadi Rp7,79 triliun dari target sebelumnya sebesar Rp10,54 triliun.
4. Cukai
Untuk penerimaan cukai, pemerintah menetapkan target sebesar Rp244,19 triliun, sedikit lebih rendah dari target tahun sebelumnya sebesar Rp246,08 triliun. Berikut rincian target penerimaan cukai:
- Cukai Hasil Tembakau: Rp230,09 triliun
- Cukai Etil Alkohol: Rp118,57 miliar
- Cukai Minuman Beralkohol: Rp10,18 triliun
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan: Rp3,8 triliun
Berbeda dari tahun sebelumnya, target untuk cukai plastik tidak tercantum dalam rincian APBN 2025. Kebijakan ini menunjukkan fokus pemerintah pada sektor cukai tertentu untuk mendukung penerimaan negara.
Dampak dan Prospek Ekonomi
Kenaikan target penerimaan perpajakan mencerminkan optimisme pemerintah terhadap pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan ini diharapkan dapat menopang pendanaan berbagai program pembangunan dan memperkuat fiskal negara. Namun, target ambisius ini juga menuntut peningkatan efektivitas pengumpulan pajak serta perluasan basis pajak, termasuk dari sektor digital.
Ekonom mengingatkan bahwa untuk mencapai target ini, pemerintah perlu terus meningkatkan pelayanan perpajakan, meminimalkan kebocoran pajak, serta memberikan insentif yang tepat untuk mendorong kepatuhan wajib pajak.
Tabel Rincian Penerimaan Perpajakan 2025 dan Perbandingannya
|
No. |
Uraian |
Perpres 201/2024 |
Perpres 76/2023 |
Persentase |
|
Jumlah Penerimaan Perpajakan |
Jumlah Penerimaan Perpajakan Tahun 2024 |
|||
|
1 |
Pendapatan Pajak Dalam Negeri |
2.433.505.588.870 |
2.234.959.385.000 |
8,88% |
|
1.1 |
Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh) |
1.209.278.861.976 |
1.139.783.707.950 |
6,09% |
|
1.1.1 |
Pendapatan PPh Migas |
62.843.282.265 |
76.373.795.079 |
-17,71% |
|
1.1.2 |
Pendapatan PPh Non-Migas |
1.146.435.579.711 |
1.063.409.912.871 |
7,80% |
|
1.1.2.1 |
Pendapatan PPh Pasal 21 |
313.519.015.053 |
215.215.682.962 |
45,67% |
|
1.1.2.2 |
Pendapatan PPh Pasal 22 |
36.817.706.211 |
43.655.534.375 |
-15,66% |
|
1.1.2.3 |
Pendapatan PPh Pasal 22 Impor |
75.230.818.231 |
74.506.112.138 |
0,97% |
|
1.1.2.4 |
Pendapatan PPh Pasal 23 |
69.578.581.152 |
64.141.184.231 |
8,47% |
|
1.1.2.5 |
Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi |
15.140.893.230 |
12.792.761.224 |
18,35% |
|
1.1.2.6 |
Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan |
369.952.936.694 |
428.594.874.661 |
-13,68% |
|
1.1.2.7 |
Pendapatan PPh Pasal 26 |
98.838.297.791 |
86.249.818.970 |
14,59% |
|
1.1.2.8 |
Pendapatan PPh Final |
167.201.634.001 |
138.122.820.598 |
21,05% |
|
1.1.2.9 |
Pendapatan PPh Non-Migas Lainnya |
155.697.347 |
131.123.712 |
18,74% |
|
1.2 |
Pendapatan PPN dan PPnBM |
945.120.626.363 |
811.364.991.993 |
16,48% |
|
1.2.1 |
Pendapatan PPN Dalam Negeri |
609.046.422.152 |
493.302.392.999 |
23,46% |
|
1.2.2 |
Pendapatan PPN Impor |
308.744.921.382 |
282.931.087.632 |
9,12% |
|
1.2.3 |
Pendapatan PPnBM Dalam Negeri |
10.784.525.014 |
20.569.494.410 |
-47,57% |
|
1.2.4 |
Pendapatan PPnBM Impor |
5.826.294.959 |
6.691.827.370 |
-12,93% |
|
1.2.5 |
Pendapatan PPN/PPnBM Lainnya |
10.718.462.856 |
7.870.189.582 |
36,19% |
|
1.3 |
Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan |
27.111.788.827 |
27.182.247.732 |
-0,03% |
|
1.3.1 |
Pendapatan PBB Perkebunan |
3.040.722.580 |
3.048.624.898 |
-0,25% |
|
1.3.2 |
Pendapatan PBB Perhutanan |
702.774.244 |
704.600.634 |
-0,25% |
|
1.3.3 |
Pendapatan PBB Pertambangan |
7.332.244.105 |
7.351.299.354 |
-0,25% |
|
1.3.4 |
Pendapatan PBB Migas |
15.045.345.656 |
15.084.445.938 |
-0,25% |
|
1.3.5 |
Pendapatan PBB Panas Bumi |
895.078.593 |
897.404.749 |
-0,25% |
|
1.3.6 |
Pendapatan PBB Lainnya |
95.623.649 |
95.872.159 |
-0,25% |
|
1.4 |
Pendapatan Cukai |
244.198.429.082 |
246.079.440.000 |
-0,76% |
|
1.4.1 |
Pendapatan Cukai Hasil Tembakau |
230.090.000.000 |
230.406.367.000 |
-0,13% |
|
1.4.2 |
Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol |
118.575.750 |
104.286.000 |
13,70% |
|
1.4.3 |
Pendapatan Minuman Mengandung Ethyl Alkohol |
10.189.853.332 |
9.330.303.000 |
9,21% |
|
1.4.4 |
Pendapatan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan |
3.800.000.000 |
4.389.224.000 |
-13,42% |
| 1.4.5 | Pendapatan Cukai Produk Plastik |
– |
1.849.260.000 |
– |
|
1.5 |
Pendapatan Pajak Lainnya |
7.795.882.622 |
10.548.997.325 |
-26,09% |
|
2 |
Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional |
57.405.982.275 |
74.900.560.000 |
-23,35% |
|
2.1 |
Pendapatan Bea Masuk |
52.935.411.021 |
57.372.542.000 |
-7,73% |
|
2.2 |
Pendapatan Bea Keluar |
4.470.571.254 |
17.528.018.000 |
-74,49% |
|
Total |
2.490.911.571.145 |
2.309.859.945.000 |
7.83% |
|









