Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus berkoordinasi memantau pasokan bahan bakar minyak dan gas bumi agar tersedia dengan baik selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2024. BPH Migas juga telah berkoordinasi dengan Pertamina dan instansi terkait lainnya untuk menjaga pasokan dan penyaluran BBM dan gas bumi tetap aman.
Menurut Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim ada beberapa tantangan untuk menjaga pasokan dan penyaluran BBM, yaitu ketersediaan supply hingga kelancaran distribusi ke SPBU. Beragam faktor dapat mempengaruhi distribusi seperti faktor alam (cuaca buruk). Hal ini harus diantisipasi oleh stakeholder terkait agak tidak terjadi kelangkaan di masyarakat.
Anggota Komite BPH Migas lain Yapit Sapta Putra mengatakan stok BBM masih aman selama 18 hari jelang Lebaran untuk produk Pertalite dan Solar yang paling diminati di masyarakat. BPH Migas juga berencana untuk membentuk posko satuan tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri di sekfot energi dan sumber daya mineral. Satgas ini akan mulai bekerja dari 3 April hingga 19 April 2024.
Anggota Komisi VII DPR Yulian Gunhar menilai pemerintah harus memastikan kesiapan dan ketersediaan pasokan BBM, gas, serta listrik untuk Hari Raya Idulfitri. Meningkatnya aktivitas masyarakat selama periode Ramadan hingga Idul fitri membuat Yulian meminta Pemerintah harus mengantisipasi hal terebut dengan menyediakan pasokan yang cukup.
Baca juga: Pemerintah Kaji Kembali Pembatasan BBM Jenis Pertalite dan Solar
Di sisi lain, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga Eduard Adolof Kawi memprediksi akan terjadi peningkatan penyaluran BBM jenis Pertalite dan penurunan konsumsi BBM jenis solar dari kondisi biasanya. Pertamina telah menyiagakan infrastruktur termasuk 115 terminal BBM, 30 terminal LPG, 7.400 SPBU, 723 SPBE, 5.027 agen LPG dan 71 DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara) untuk mengamankan pasokan BBM dan gas bumi selama Ramadan dan Idulfitri.
Proses pengawasan penyaluran BBM juga menjadi hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyalahgunaan yang berujung kelangkaan di masyarakat. BPH Migas meminta setiap SPBU melaporkan kepada Pertamina dan BPH Migas jika ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan BBM subsidi. Hal ini diperlukan agar segera dapat dilakukan tindak lanjut seperti pemblokiran kendaraan.
BPH Migas pun meminta setiap SPBU untuk menyediakan fasilitas kamera CCTV yang memadai agar meudahkan petugas mendeteksi tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi. SPBU memiliki peran penting dalam hal penyaluran BBM kepada masyarakat karena SPBU merupakan lapisan terakhir dalam rantai penyaluran BBM.
Baca juga: Ingin Mudik? Yuk, Intip Kesiapan Jalur Mudik Lebaran tahun 2024
SPBU diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas pembelian BBM oleh konsumen. Seperti contohnya kendaraan yang mengisi BBM namun fisik kendaraan sudah tidak layak jalan dan nomor polisi yang menggunakan slip-on sehingga memudahkan mengganti plat nomor.
BBM memiliki peran penting di masyarakat terlebih dalam periode Ramadan dan Idulfitri. Dalam periode ini banyak masyarakat yang bermobilisasi menggunakan kendaraan untuk beribadah serta bersilaturahmi kepada kerabat. Sudah sepatutnya pemerintah mengantisipasi dan menyediakan pasokan BBM agar kegiatan di masyarakat tidak terhambat.









