Inflasi adalah proses kenaikan harga yang umum dan terus-menerus. Kenaikan harga satu atau dua komoditas bukanlah inflasi, kecuali jika kenaikan itu juga meluas ke komoditas lain.
Terjadinya inflasi di negara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti defisit anggaran pemerintah, yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah uang beredar. Hal ini diukur terhadap pendorong utama inflasi, kemungkinan inflasi dapat didorong oleh permintaan, penawaran, dan ekspektasi. Presiden Joko Widodo, mengatakan pemerintah berharap inflasi di bawah 5% tahun ini.
Oleh karena itu, Presiden meminta pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menekan laju inflasi serendah mungkin. Menurut Presiden, kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 1,8%.
Presiden Joko Widodo, kemudian memerintahkan para gubernur, bupati, dan walikota untuk bekerja sama, atau sekaligus, seperti yang mereka lakukan dalam menangani kasus Covid-19.
Baca juga Jokowi Minta Inflasi 2022 Tidak Lebih Dari 5%
Jokowi juga mengatakan ada langkah konkret yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk menekan inflasi. Yaitu menggunakan 2% dari Dana Transfer Umum yang akan digunakan dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).
Selain itu, dana tersebut dapat digunakan untuk membantu UMKM membeli komoditas yang meningkat akibat penyesuaian harga BBM.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah daerah menggunakan anggaran belanja tak terduga untuk memberikan subsidi biaya pengangkutan barang, seperti pengangkutan bawang merah, telur, atau bawang putih dari daerah tertentu. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69% (year-on-year/year).
Baca juga Gubernur BI Ungkap Inflasi Harga Pangan Perlu Diturunkan
Angka Agustus ini dapat dikatakan lebih lemah, dibandingkan bulan sebelumnya, karena deflasi sebesar 0,21%. Febrio Nathan Kakarib, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (FCF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mengatakan kenaikan harga BBM diperkirakan akan mendorong inflasi sebesar 6,8% pada 2022. Perkiraan ini berada di atas target inflasi awal 4,5% hingga 4,8% yang ditetapkan untuk tahun 2022.
Kenaikan harga BBM juga akan mempengaruhi inflasi, yaitu 1,9%, sehingga kisaran inflasi tahun ini berkisar 6,6% hingga 6,8%.
Pemerintah pun akan terus berupaya menjaga inflasi di bawah 7% pada 2022. Salah satu cara pengendalian inflasi pangan adalah dengan menjaga ketersediaan pangan melalui Tim Penanggulangan Inflasi Pusat dan Daerah.









