Dampak Pembangunan IKN Terhadap Kota Sekitarnya

Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara terus digenjot oleh pemerintah. Targetnya tahun 2024 mendatang IKN sudah bisa pindah ke Kalimantan. Sebenarnya, gagasan untuk pemindahan ibu kota negara sudah digaungkan sejak zaman Presiden Soekarno. Tepatnya pada tahun 1957, Bung Karno menyarankan IKN pindah ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Selanjutnya pada 1997, gagasan yang sama juga dicanangkan oleh Presiden Soeharto. Saat itu, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 1 tahun 1997 tentang koordinasi pengembangan kawasan Jonggol, Jawa Barat, sebagai kota mandiri yang dimaksudkan untuk dijadikan pusat pemerintahan RI.

Pada 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan dua opsi, yaitu mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota dan merencanakan pembangunannya secara matang, serta memindahkan pusat pemerintahan keluar Jakarta. Hingga akhirnya pada 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan akan memindahkan Ibu Kota Negara ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pembangunan IKN Nusantara memiliki dampak yang signifikan terhadap kota-kota di sekitarnya. IKN yang biasanya dirancang sebagai pusat ekonomi dan industri dengan fasilitas khusus untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, dapat memberikan efek positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Pembangunan IKN yang dimulai tahun 2022 hingga saat ini tentunya akan membawa dampak positif kepada daerah sekitar IKN Nusantara. Keberadaan IKN Nusantara sebagai suatu kota tentunya tidak bisa lepas dari wilayah-wilayah di sekitarnya. Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw menyebutkan pembangunan IKN memiiliki dampak positif bagi kota penopangnya, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Baca juga: Gedung Pemerintahan Dipindahkan ke IKN, Bagaimana Nasibnya?

Pembangunan IKN tentu memperhatikan pembangunan ekonomi berkelanjutan baik di IKN maupun daerah-daerah sekitarnya. Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa IKN dimaknai sebagai superhub atau terintegrasi secara domestik agar menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota yakni IKN, Balikpapan, dan Samarinda.

Untuk menggerakan perekonomian di IKN dan di kawasan Kalimantan Timur, kerja sama antar kota juga harus dijalin yang nantinya akan berujung pada penguatan rantai nilai domestik di wilayah Kalimantan Timur. Tiga kota yakni IKN, Balikpapan, dan Samarinda membentuk segitiga pembangunan ekonomi yang saling melengkapi.

IKN akan diproyeksikan menjadi “saraf” dalam strategi Tiga Kota sebagai pusat pemerintahan baru dan pusat inovasi hijau yang berperan sebagai basis untuk sektor-sektor baru yang didorong oleh inovasi, contohnya biosimilar dan vaksin, protein nabati, nutraceutical, dan energi baru terbarukan.

IKN juga diproyeksikan menjadi basis untuk kota cerdas serta layanan digital, pendidikan abad ke-21, serta pariwisata kota, bisnis, dan kesehatan. Kota Samarinda akan diproyeksikan menjadi “jantung” dari Konsep Tiga Kota yang mentransformasi sektor pertambangan, minyak, dan gas menjadi sektor enegrgi baru terbarukan, minim karbon, dan berkelanjutan.

Samarinda juga dapat memperoleh manfaat dari pariwisata di wilayah Kalimantan Timur, karena potensinya yang paling besar dari 2 kota lainnya. Sementara itu, Balikpapan diproyeksikan menjadi “otot” pembangunan ekonomi dari Konsep Tiga Kota dengan memanfaatkan pusat logistik dan layanan pengiriman yang berorientasi ekspor dan impor dan memperkuat peran superhub dalam arus perdagangan antar regional.

Balikpapan juga dijadikan sebagai klaster petrokimia dan diperbantukan untuk menjadi pendorong diversifikasi produk dari minyak dan gas hulu menjadi berbagai turunan petrokimia hilir. Selain terhadap Balikpapan dan Samarinda, beberapa daerah lain penyangga IKN seperti Bontang, Tenggarong atau Melak juga pasti akan terdampak positif dengan adanya proyek IKN. Beberapa dampak positif adanya proyek IKN antara lain.

Baca juga: Ekosistem Kendaraan Listrik Akan Digunakan di IKN

  • Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan IKN dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan regional. Keberadaan infrastruktur modern, pusat industri, dan peluang investasi baru dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, dan mengurangi tingkat pengangguran.

  • Fasilitas dan Infrastruktur

Pembangunan IKN seringkali diiringi dengan investasi besar dalam infrastruktur dan fasilitas umum, seperti jalan raya, pelabuhan, bandara, dan sistem transportasi lainnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antar kota, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.

  • Pendidikan

Kehadiran IKN dapat mendorong inovasi dan peningkatan pendidikan. Investasi dalam riset dan pengembangan, serta kemitraan antara perusahaan dan lembaga pendidikan, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  • Peningkatan Standar Hidup

Dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, standar hidup masyarakat setempat dapat meningkat. Akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan fasilitas umum lainnya dapat memperbaiki kualitas hidup penduduk.

  • Diversifikasi Ekonomi

Pembangunan IKN dapat membantu dalam diversifikasi ekonomi kota-kota di sekitarnya. Dengan hadirnya berbagai sektor industri, ketergantungan pada sektor tertentu dapat dikurangi, meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap perubahan global.