Beberapa waktu belakangan ini berita mengenai resesi menghantui Indonesia. Tak hanya Indonesia, melainkan negara-negara lain pun turut dihantui bayangan-bayangan resesi. Kemunculan itu bermula dari polemik tingginya harga minyak dunia, lalu kenaikan harga komoditas hingga invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Bayangan tersebut semakin nyata dengan kemunculan inflasi yang menyebabkan suku bunga acuan bank sentral meroket. Sejumlah pakar hingga Lembaga dalam bidang perekonomian memprediksi perekonomian global tahun 2023 akan terjun bebas ke dalam jurang resesi. Dampak yang diberikan dari lonjakan inflasi inilah yang akan menyikat habis berbagai sektor ekonomi.
Ancaman resesi pada perekonomian tentunya dapat berdampak pada pertumbuhan PDB (produk domestik bruto). Dimana jika pertumbuhan PDB terhambat, maka akan berdampak juga pada kondisi perekonomian masyarakat, terlebih bagi para pekerja. Dalam hal ini, beberapa ahli atau pakar dalam bidang keuangan sangat menyarankan seluruh masyarakat untuk menjaga sumber penghasilan yang ada guna meminimalisir dampak dari perekonomian yang gelap ini. Adapun, beberapa hal yang perlu disiapkan, di antaranya:
-
Mempersiapkan Diri Dari Segala Kemungkinan Yang Akan Terjadi
Ini merupakan hal utama yang perlu ditanamkan meskipun terlihat menyakitkan dalam diri kita, terlebih bagi para pekerja. Kita tahu bahwa ancaman resesi ini memiliki dampak yang sangat besar bagi negara maupun masyarakatnya. Kita akan dihadapkan dengan keputusan yang mungkin berdampak pada perekonomian kita. Oleh karena itu, dengan kita menyiapkan diri dengan baik niscaya kita dapat bersikap tenang dan dapat bertahan mencari solusi jika kemungkinan buruk terjadi.
Baca juga Sri Mulyani Sebut G20 Pantau Goncangan Ekonomi Dunia Hingga 2024
-
Kelola Aset Dengan Baik
Peristiwa-peristiwa seperti ini yang kerap kali membuat semua orang kelimpungan bagaimana bisa bertahan dalam ancaman resesi. Padahal kenyataannya sesuatu yang dilakukan secara buru-buru atau instan biasanya hanya berdampak sesaat. Kepanikan-kepanikan ini lah yang membuat beberapa dari kita mungkin langsung ingin menjual seluruh kepemilikan aset yang sudah di investasikan karena takut harganya turun atau lain sebagainya. Cara yang sebenarnya yang harus dilakukan ialah bagaimana kita bisa mengelola aset yang sudah dimiliki itu dengan baik.
-
Membuat Tabungan Atau Dana Darurat
Dalam menghadapi perekonomian yang gelap tentunya peningkatan porsi terhadap uang tunai sebagai tabungan atau dana darurat sangat diperlukan guna menjaga likuiditas di tengah-tengah kegelapan ekonomi kedepannya. Dengan kita membuat tabungan atau dana darurat, maka akan membantu kita bertahan di tengah-tengah ancaman resesi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Baca juga Ekonomi Global Melambat, Indonesia Akan Diversifikasi Tujuan Ekspor
-
Jangan Berhenti Investasi
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya mengapa mengeluarkan uang untuk investasi, jika akan terjadi resesi ekonomi. Sebenarnya dalam kondisi fluktuatif ini bukan berarti kita sebagai masyarakat yang terdampak harus berhenti investasi. Hal ini turut disampaikan oleh Andy Nugroho selaku perencana keuangan Alliance Group Indonesia, dimana dengan kondisi ini ada baiknya kita masih menempatkan dana pada instrumen investasi yang memiliki risiko rendah, seperti deposito, reksa dana, hingga logam mulia. Dimana instrumen-instrumen tersebut tentunya tetap bisa digunakan serta dicairkan lantaran instrumen tersebut berbasis pendapatan yang tetap dan mudah dicairkan.
-
Mempelajari Keahlian Baru
Masa perekonomian gelap ini tentunya harus kita manfaatkan sebagai kesempatan dalam mengembangkan diri dengan mempelajari beberapa keahlian baru. Poin ini sangat berhubungan dengan semua poin-poin yang disebutkan sebelumnya. Dengan kita memiliki banyak keahlian tentunya dapat membantu kita bertahan dari ancaman resesi yang akan datang. Sebagai contoh, apabila Anda di PHK akibat perusahaan di tempat Anda bekerja sebelumnya tidak mampu bertahan dalam ancaman resesi ini.
Jika Anda memiliki keahlian atau keterampilan lain, Anda bisa mencari solusi dengan keahlian dan keterampilan yang Anda punya seperti membuka usaha, menjadi freelancer, dan lain sebagainya. Seperti pepatah mengatakan, semakin banyak Anda belajar, semakin banyak kamu menghasilkan.









