Mantan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan periode 2001-2006 Hadi Poernomo diganjar mendapatkan penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penggagas Single Identity Number (SIN). Ia pun menyebut SIN dapat menjadi jaln keluar Indonesia untuk membayar semua utang negara.
Wacana ini pun menjadi bahan dalam skripsinya menyelesaikan studi sarjana hukum di Universitas Krisnadwipayana. Ia pun diganjar rekor sebagai lulusan tertua pada usia 75 tahun. Hadi Poernomo pun memandang, penerapan SIN sebagai pengawasan perpajakan di dalam negeri dapat menjadi jalan keluar pembengkakan utang negara. Caranya ialah dengan pengawasan terhadap sumber dana hingga besaran pajak yang disetor.
Usai menerima penghargaan rekor MURI di Jakarta Convention Center, ia pun mengatakan pada wartawan, definisinya sederhana dimana semua pihak di Indonesia wajib untuk membuka dan menyambungkan sistemnya ke pajak. Hal ini juga termasuk rahasia.
Bahkan, sistem yang ia gagas sejak tahun 2001 ini, sekarang telah memiliki dasar hukum. Ia pun berharap mampu dijalankan secara konsisten kedepannya. Dasar hukum itu ialah Pasal 35 A UU. No 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Kemudian, pada pasal 1, 2, 7, dan 8 UU No. 9 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
Dari dasar hukum tersebut, ia pun mengatakan, pemerintah pun berkewajiban sebagai pemegang mandat UU dan sudah dapat melakukan reformasi pengawasan perpajakan yang menyeluruh. Ini pun mengartikan mampu berwujud dalam pembentukan bank data perpajakan dan Single Identity Number (SIN).
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan SIN, seluruh pihak wajib untuk membuka dan menyambungkan sistem datanya ke otoritas pajak. Hal ini berlaku bagi data yang rahasia ataupun tidak rahasia. Melalui hal tersebut, dapat dilakukan analisis link and match. Dengan demikian, akan terdapat sistem yang memaksa semua pihak untuk jujur.
Ia pun menggambarkan, saat ini posisi rasio pajak masih terlampau jauh dari rasio utang negara. Ia pun menyebut negara lain dengan kondisi mirip seperti Indonesia telah mencatatkan tax ratio yang lebih tinggi. SIN dinilai dapat menjadi mesin ampuh untuk menggenjot tax ratio. Jika berhasil, maka dapat membiayai belanja rutin pemerintah tiap tahun di dalam APBN dan dapat menutup semua utang negara (SUN).









