Pemulihan Ekonomi Indonesia melalui Inovasi Digital

Pandemi virus Covid-19 yang hadir di Indonesia selama setahun telah membawa berbagai perubahan bagi perekonomian Indonesia. Ancaman terbesar ekonomi di masa pandemi ini adalah ketahanan ekonomi internal dan eksternal terlebih lagi dengan adanya rivalitas antara China dan Amerika yang makin mengancam perekonomian global.

Dr. Raden Pardede, seorang ekonom dan Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset dalam acara Indonesia Knowledge Forum X, “Accelerate Economic Recovery through Knowledge” yang diselenggarakan oleh BCA Learning Service, menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan beberapa inisiatif pemulihan nasional pandemi Covid-19, melalui penyeimbangan gas dan rem antara sektor ekonomi dan kesehatan. Inisiatif untuk mengerem laju persebaran Covid telah dilakukan pemerintah seperti penguatan jaring kesehatan nasional dengan penguatan fasilitas fakes, nakes, dan obat-obatan serta program vaksinasi. Bersamaan dengan ini, inisiatif ekonomi terus di gas melalui program pembukaan ekonomi dan belanja nasional sekaligus memperkuat jaring perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak. Di tingkat global, Presiden Joko Widodo pun telah mengajak negara-negara untuk membangun kerja sama pemulihan ekonomi global untuk membangun tata kelola ketahanan kesehatan yang lebih baik.

Meskipun pandemi ini membawa ancaman bagi ketahanan ekonomi, di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia malah meningkat di Agustus 2021. Kenaikan ini merupakan kontribusi sektor ekspor berbasis sumber daya alam seperti CPO, bahan bakar mineral, dan bijih logam. Surplus neraca ini, diyakini berkontribusi positif untuk menjaga ketahanan perdagangan eksternal. Adanya kenaikan neraca perdagangan di sektor ekspor ini juga menjadi sinyal penguatan kerja sama ekonomi sekaligus harapan bagi pemulihan ekonomi global. Tidak hanya itu, konsumsi domestik pun makin bertambah terlebih impor di sektor nonmigas yang sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik.

Digitalisasi Ekonomi untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

Salah satu nilai positif yang hadir di tengah pandemi adalah adanya optimalisasi digital yang mampu mendorong penguatan ekonomi dan kesehatan. Digitalisasi ini merupakan respons adaptif dan transformatif dari perubahan yang terus mendisrupsi kehidupan masyarakat, sebagai contoh adanya aplikasi Peduli Lindungi yang digunakan untuk melacak dan menghentikan persebaran virus Covid-19.  Sebagai pelaku bisnis, Dr. Raden Pardede menyarankan untuk tidak takut melakukan perubahan menanggapi pandemi yang akan selalu menuntut perubahan. “Di situasi saat ini, pelaku bisnis diharapkan bisa melakukan perubahan terutama dengan melakukan digitalisasi. Perubahan ini malah makin dibutuhkan dan less-risk dibandingkan dengan tidak melakukan perubahan,” ujar Dr. Raden Pardede.